Senin, 09 Maret 2009

surat dari seorang ayah

Nak,menjadi seorang ayah itu indah dan mulia.Besar kecemasanku menanti kelahiranmu dulu belum hilang hingga saat ini.Kecemasan yang indah karena ia didasari sebuah cinta.Meskipun demikian,ketahuilah,menjadi ayah itu berat dan sulit.Tapi ku akui,betapa sepanjang masa kehadiranmu disisiku,aku seperti menemui makna keberadaanku dan tugas kebapakanku terhadapmu.Sepanjang masa keberadaanmu adalah salah satu masa terindah dan dan paling aku banggakan didepan siapapun.Bahkan dihadapan Tuhan,ketika aku duduk berduaan berhadapan dengan-Nya,hingga saat usia senja ini.

Nak,saat pertama engkau hadir,kucium dan kupeluk engkau seabagai buah cintaku dan ibumu.Sebagai bukti,bahwa aku dan ibumu tak lagi terpisahkan oleh apapun jua.Tapi seiring waktu,ketika engkau suatu kali telah mampu berkata "tidak",timbul kesadaranku siapa engkau sesungguhnya.Engkau bukan milikku,atau milik ibumu.Engkau adalah milik Tuhan,tak ada hakku menuntut pengabdian darimu.Karena pengabdianmu semata-mata seharusnya hanya untuk Tihan.

Sejak saat itu,satu-satunya usahaku adalah mendekatkanmu kepada pemilkmu yang sebenarnya.Tugasku bukan membuatmu dikagumi orang lain,tapi agar engkau dikagumi dan dicintai Tuhan.Inilah usaha terberatku,karena artinya aku harus lebih dulu memberi contoh kepadamu untuk dekat dengan Tuhan.Keinginanku harus lebih dulu sesuai dengan keinginan Tuhan.Agar perjalanmu mendekati-Nya tak lagi terlalu sulit.

Kemudian kita pun memulai perjalan itu berdua,tak pernah engkau kuhindarkan dari kerikil tajam dan lumpur hitam.Aku cuma menggemgam jemarimu dan merapatkan jiwa kita satu sama lain.Agar dapat kau rasakan perjalanan ruhaniyah yang sebenarnya.Saat engkau mengeluh letih berjalan,kukuatkan engkau karena kita tak boleh berhenti.Perjalanan mengenal Tuhan tak kenal lelah dan berhenti.Berhenti berarti mati,inilah kata-kataku tiap kali memeluk dan menghapus air matamu ketika engkau hampir putus asa.

Akhirnya nak,kalau nanti,ketika semua manusia dikumpulkan dihadapan Tuhan,dan kudapai engkau amat jauh dari-Nya,aku akan ikhlas.Karena seperti itulah aku di dunia.Tapi,kalau boleh aku berharap,aku ingin saat itu melihatmu dengan Tuhan.Aku akan bangga,nak,karena itulah bukti semua titipan bisa kita kembalikan kepada pemiliknya.

Tidak ada komentar: