Kamis, 22 Oktober 2009

SERTIFIKASI DAN PROFESIONALISME GURU

Pendahuluan
“Sertifikasi guru adalah proses pemberian sertifikat pendidik kepada guru yang telah memenuhi persyaratan. Sertifikasi guru bertujuan untuk: (1) menentukan kelayakan guru dalam melaksanakan tugas sebagai pendidik profesional, (2) meningkatkan proses dan hasil pembelajaran, (3) meningkatkan kesejahteraan guru, serta (4) meningkatkan martabat guru; dalam rangka mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu”.
Begitu tinggi dan luhur tujuan dari sertifikasi sehingga pemerintah membuat banyak program untuk bisa mewujudkan tujuan tersebut diatas, dari mulai pengumpulan porto folio sampai dengan PLPG bagi guru yang tidak mencapai point sampai 850.
Alhamdulillah banyak sekali kawan-kawan yang sudah mengikuti sertifikasi ini dan tentunya adalah mereka telah mendapatkan haknya sesuai dengan tujuan sertifikasi nomor tiga.
Persoalan berikutnya adalah sudah propesionalkah guru-guru yang sudah disertifikasi itu ?.Tentunya jawabannya kembali kepada institusi yang memberikan sertifikat dan individu masing-masing.

Mengapa perlu sertifikasi ?
Menurut beberapa kalangan, mutu pendidikan di indonesia masih rendah,indikatornya antara lain :
Pertama, lulusan dari sekolah dan perguruan tinggi yang belum siap memasuki dunia kerja karena minimnya kompetensi yang dimiliki. Bekal kecakapan yang diperoleh di lembaga pendidikan belum memadai untuk digunakan secara mandiri, karena yang terjadi di lembaga pendidikan hanya transfer of knowledge semata yang mengakibatkan anak didik tidak inovatif, kreatif bahkan tidak pandai dalam menyiasati persoalan-persoalan di seputar lingkungannya.
Kedua, Peringkat indeks pengembangan manusia (Human Development Index) masih sangat rendah. Menurut data tahun 2004, dari 117 negara yang disurvei Indonesia berada pada peringkat 111 dan pada tahun 2005 peringkat 110 dibawah Vietnam yang berada di peringkat 108.

Ketiga, Mutu akademik di bidang IPA, Matematika dan Kemampuan Membaca sesuai hasil penelitian Programme for International Student Assesment (PISA) tahun 2003 menunjukan bahwa dari 41 negara yang disurvei untuk bidang IPA, Indonesia berada pada peringkat 38, untuk Matematika dan kemampuan membaca menempati peringkat 39.

Keempat, sebagai konsekuensi logis dari indikator-indikator diatas adalah penguasaan terhadap IPTEK dimana kita masih tertinggal dari negara-negara seperti Malaysia, Singapura, dan Thailand.

Pada akhirnya guru merupakan salah satu faktor dalam peningkatan mutu ini, sehingga pemerintah perlu meningkatkan kualitas gurunya, maka lahirlah undang-undang nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen (UUGD), dan peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 18 Tahun 2007 tentang Sertifikasi bagi guru dalam jabatan.


Guru Propesional ala Rasulullah
Rasulullah adalah guru utama di dunia ini, Ia adalah guru yang sangat dicintai murid-muridnya.Banyak pakar pendidikan yang menjelaskan tentang guru profesional, saya tidak akan menuliskan itu, banyak sumber yang bisa kita baca.Tapi saya ingin menuliskan bukti nyata dari kesuksesaian guru agung yaitu Rasulullah. Ada beberapa sifat mulia yang Rasulullah ajarkan manakala kita ingin menjadi guru yang profesional, yaitu :
1. Ikhlas dalam mengajar dan menanamkan nilai ini kepada peserta didik kita.Kalau setelah sertifikasi tidak ada perubahan niat maka yang kita dapatkan hanya penambahan nominal saja tanpa ada penambahan amal.
2. Jujur dalam mengajar dan menanamkan sifat ini kepada peserta didik, jangan pernah malu mengatakan tidak bisa ketika ada pertanyaan dari siswa, yang tidak bisa kita jawab pada saat itu,dari pada kita menjawab dengan asal-asalan lebih baik kita katakan maaf ini menjadi pekerjaan rumah bagi saya dan puji anak tersebut sehingga mereka tidak akan mencemooh kita.Karena dunia kita adalah dunia ilmiyah yang dipakai adalah nalar bukan ego.
3. Perkataan dan perbuatan kita harus selaras, guru profesional tidak berani mengatakan sesuatu sementara ia belum pernah melakukannya.Dan apabila dia berani mengatakan sesuatu yang didasarkan pada kebohongan maka itu akan menjatuhkan martabatnya sendiri.
4. Adil dan egaliter, guru yang profesional tidak pernah membeda-bedakan muridnya, karena ia punya prinsip semuanya punya hak yang sama yaitu memperoleh ilmu dan kebaikan dari dirinya.
5. Guru profesional adalah guru yang punya akhlak mulia dan mengajarkan akhlak ini kepada peserta didik.
6. Tawadhu, guru yang profesional tidak akan mengannggap dirinya hebat, ia sama dengan peserta didik sebagai makhluk Tuhan yang harus mengabdi padaNYA.
7. Berani untuk mengakui kesalahan apabila dalam kegiatan belajar mengajar terjadi kekeliruan terhadap ilmu yang disampaikan pada peserta didiknya.
8. guru yang profesional adalah guru yang punya jiwa humor yang sehat sehingga kelas terasa cair, menyenangkan dan jauh dari rasa jenuh.
9. Guru profesinal adalah mereka yang sabar dan menahan amarah, kita harus paham bahwa yang kita hadapi adalah makhluk hidup dengan karakter yang berbeda-beda, kita tidak bisa menangani banyak peserta didik dengan satu cara.
10. Guru propesional adalah guru yang mampu menjaga lisannya dari perkataan-perkataan yang tidak bermanfaat.
11. Guru yang profesional adalah guru yang sinergi dan musyawarah dengan komponen lainnya dalam rangka peningkatan mutu pendidikan disekolahnya.

Dengan sifat-sifat inilah Rasulullah sukses menjadi guru utama dan mendapatkan pengakuan yang luar biasa dari murid-muridnya yaitu para sahabat, yang juga telah menjadi murid-murid terbaik Rasulullah. bahkan Dr.Muhammad Syafii Antonio, M.Ec menuliskan dalam bukunya “Muhammad SAW The super Leader and Super Manager “ dua puluh metode dan tehnik pengajaran Rasulullah SAW yang kita bisa gunakan dalam kegiatan belajar mengajar.

Jadi tanpa sertifikasi kita semua bisa jadi guru propesional, asal ada kemauan untuk itu.Karena yang penulis perhatikan setelah para guru lulus sertifikasi maka bahan diskusinya adalah kapan tunjangan itu cair (ini konsekuensi dari tujuan sertifikasi nomor tiga itu lho ), bukan bagaimana cara pengembangan diri supaya mengajarnya dari hari kehari semakin baik.
Oleh karenanya harus ada program yang berkelanjutan untuk menjaga keprofesinal para guru ini, bisa dari pusat, daerah atau lembaga dimana guru tersebut mengajar, sehingga setiap saat guru di bekali ilmu baru dan tidak ketinggalan jaman. Apa lagi di dunia yang pada saat ini sedang di galakkan penggunaan IT, menjadi sebuah keharusan bagi guru menguasai dunia IT ini dikarenakan banyak sekali bahan ajar yang kita bisa dapatkan dari sini.Ketahuilah kemulian guru bukan pada berapa besar nominal yang kita terima, kemulian guru adalah ketika kita melihat peserta didik kita kelak menjadi pemimpin bangsa yang jujur, adil, arif dan bijaksana.Amiin

Tidak ada komentar: