Rabu, 18 Februari 2009

Mendekatlah Aku akan lebih dekat
Kedekatan seorang hamba dengan Allah tergantung dari sejauh mana ia banyak melakukan aktifitas ibadah yang bisa melahirkan kebersihan hati dan kebeningan jiwa yang nampak dalam pola hidup sehari-hari.
Tapi banyak ibadah tidak menjamin seseorang dekat dengan Allah,betapa banyak manusia melakukan aktifitas ibadah tapi justru ia semakin jauh dengan Allah.Kenapa? karena ibadahnya hanya sekedar gugur kewajiban tanpa dibarengi kulaitas yang baik.Kualitas ibadah yang baik didasarkan beberapa hal,yaitu:
Niat,niat adalah unsur pokok ibadah,setiap ibadah dilihat dari niat.Tidak sedikit amalan dunia yang menjadi amalan akhirat karena niat yang baik.Dan tiodak kurang amalan akhirat yang sia-sia karena niat yang salah.Sungguh ironis manakala kita berlaku seperti itu.Niat adalah cermin dari keteguhan dalam melakukan amal,niat yang kokoh akan menyebabkan amalan yang sulit terasa mudah.
Ilmu,ilmu adalah syarat kedua dari ibadah berkualitas,ibadah yang dibarengi ilmu akan menghasilkan kualitas yang luar biasa.Tapi sebaliknya ibadah yang tidak dibarengi ilmu tidak akan membuahkan apapun,setiap ibadah yang tidak dibarengi ilmu maka ibadah itu tertolak tidak diterima.
Ikhlas,syarat yang berikutnya agar ibadah kita berkualitas adalah ikhlas (ibadah hanya karena mengharapkan ridha Allah).Ikhlas is our power,orang yang ikhlas tidak pernah berharap apapun dari ibadahnya kecuali kasih sayang Allah padanya.

Jika ketiga syarat tadi terpenuhi maka ibadah itu akan berkualitas.Ibadah yang berkualitas akan menyebabkan kita dekat dengan Allah.”Jika kau datang kepadaKU dengan berjalan ,AKU datang kepadamu dengan lari-lari kecil.Jika kau datang kepadaKU dengan lari-lari kecil AKU datang kepadamu dengan lari yang cepat.Jika kau datang kepadaKU sedepa,AKU datang kepadamu sehasta.Itulah janji Allah yang akan diberikan kepada orang-orang yang ibadahnya punya kulitas.

Jika hati sudah tertutup,hidayah pun sussah dicari
“kecuali orang yang datang kepadaKU dengan hati yang bersih”.Itulah firman Allah yang mengingatkan kita bahwa yang yang akan m,endapatkan Sa’adah (kebahagian ) adalah orang yang mempunyai hati yang bersih.Kebersihan hati akan mencerminkan prilaku yang baik’kebersihan hati bukan hanya bermanfaat bagi sipemiliknya tapi juga bagi orang lain bahkan bagi penduduk bumi ini.
Tapi teramat sulit memiliki hati yang bersih ini tapi bukan juga sesuatu hal yang mustahil,perlu riyadhoh (latihan) yang mendalam untuk memiliki hati yang bersih ini.Allah mengajarkan kepada kita bahwa hati manusia yang bersih adalah hati yang tidak ternodai oleh perbuatan-perbuatan yang kotor,maksiat dan jauh dari Allah.
Perbuatan itu diantaranya adalah:
Israf (berlebihan) dalam segala hal,Nabi mengajarkan kepada kita untuk hidup sederhana karena sesungguhnya Allah sangat suka kepada orang-orang yang sederhana.Sederhana dalam segala hal.baik pakaian,perbuatan bahkan dalam beribadah sekalipun.Suatu hari nabi pernah menegur sahabat yang ingin puasa selamanya,tahajud selamanya.Nabi bersabda setiap hal itu ada haknya,tubuh kita ada haknya,mata kita ada haknya,bahkan isteri kita ada haknya,sebgaimana Abu Dzar pernah di tegur oleh Khlifah Umar Ibn Al-Khatab.Termasuk tidak boleh berlebihan ketika kita menggunakan air wudhu untuk sholat,sederhana saja karena Allah tidak suka orang yang berlebihan.
Tabdzir(boros),Allah pun mengingatkan kepada kita janganlah boros,karena orang yang boros itu adalah temannya syetan dan syetan itu sangat ingkar kepada Tuhannya.Harta adalah amanah dari Allah kepada kita oleh sebab itu janganlah kita boros dalah mentasaraupkan harta,sekalipun dalam hal kebaikan seperti berinfak .Allah berfirman Ibadurrahman itui dalah orang yang menginfakkan hartanya tidak boros sekaligus tidak pelit.
Gibah(menggunjing).Membicarakan keburukan orang lain termasuk hal yang bisa membuat hati kita kotor,oleh sebab itu Allah mengingatkan kita sangant keras janganlah engkau menggujing karena diumpamakan seperti orang yang memakan banngkai saudarnya.
Fitnah,fitnah lebih kejam dari pembunuhan,itulah peringatan Allah kepada kita maka jangan sekali-kali kita berlaku seprti itu,kembangkan sifat husnudzan kepada orang lain daripada su’udzan.Sebagai seorang muslim yang baik kita akan selalu punya sikaf ini,karena walaupun kita melihat keburukan orang lain ketika kita sanggup untuk tidak membicarakannya itu adalah lebih baik.Barang siapa yang menutupi keburukan orang muslim Allah akan menutupi keburukan ia di dunia dan di akhirat.

Inilah empat sifat dari sekian banyak sifat tercela yang bisa menutup hati kita hingga tidak bersih lagi kalau sudah begitu hati kita menjadi kotor,kalau hati kita kotor maka hidayah pun susah di cari.Naudzubillah.

Tidak ada komentar: