Kamis, 19 Februari 2009

Ketika hati menjadi beku
Dalam tubuh manusia ada segumpal darah yang apabila segumpal darah itu bagus maka baguslah semua amal perbuatannya,dan apabila buruk segumpal darah itu maka buruk pulalah seluruh perbuatannya.Hati adalah segumpal darah itu,mengelola hati adalah hal terumit yang dialami manusia,ketika seseorang bisa menaklukan hatinya pada kebaikan maka berbahagialah,tapi manakala hati terus bergejolak dalam keburukan maka beristigparlah,karena sesungguhnya itu pertanda tidak baik bagimu.
Bolak-baliknya hati lebih mudah ketimbang kita membolak balikan kedua belah tangan ini,sungguh berat sekali ketika kita berusaha untuk membawanya kedalam kebaikan.Tapi berbahagialah juga ketika kita meyakaini bahwa masih banyak harapan untuk bisa memperbaiki diri.Semakin kita yakin sesugguhnya hati ini sulit untuk dikendalikan, kemudian kita berusaha untuk terus memperbaikinya maka itu adalah sebuah kebaikan.
Hati yang rusak adalah puncaknya bahaya ketika kita tidak menyadarinya, itulah mala petaka,oleh sebab itu jangan kau palingkan hatimu untuk hal-hal yang tidah baik .ketika engkau masih bisa berbuat kebajikan lakukan itu jangan sampai menunggu hari esok.Karena yakinlah akan firman Allah bahwa kebajikan akan menghapus perbuatan burukmu.Kesadaran akan memiliki hati yang buruk itulah awal kebahagian,dan bisa merubah hati yang buruk menjadi hati yang baik itulah puncak kebahagian.Tidak sedikit orang yang terlampau dicap buruk oleh orang lain pada akhirnya dia bisa berubah dan menggapai kebahagian yang hakiki.Dan tidak jarang orang yang dianggap baik menjadi buruk karena terlalu bangga dengan kebaikannya.
Kebekuan hati akan segera mencair ketika kita ingat kebahagian seorang muslim bukan didunia ini tapi ketika kakinya menginjak surga Allah SWT.

Tidak ada komentar: